Jumat, 08 Juni 2012


PERCAYA DIRI

Membangun dan Manjaga Kepercayaan dengan Relasi Anda
Kepercayaan ibarat genteng. Jika masih utuh, ia akan berfungsi memberi keteduhan bagi penghuninya dari panas dan hujan. Namun, jika telah pecah akan terbuang tak berarti lagi. Begitu juga dengan kepercayaan (trust) dengan teman atau rekan bisnis Anda. Membangun dan menjaga kepercayaan dengan relasi Anda manjadi point penting penunjang keberhasilan Anda.
Dalam membangun relasi, kepercayaan menjadi hal yang esensial. Tapi, dalam prakteknya kepercayaan kerap diabaikan sehingga menjadi barang langka. Siapapun Anda, yang ingin langgeng dalam berbisnis jangan sekali-kali abai dengan kepercayaan klien. Termasuk dalam pekerjaan yang Anda geluti saat ini. Membangun kepercayaan memang sulit. Tapi, akan jauh lebih sulit menjaga kepercayaan klien.
Sulitnya membangun kepercayaan, karena faktor konsistensi pelayanan dan kualitas barang serta kerja Anda. Untuk membangun kepercayaan klien, tak bisa dilakukan secara instan. Membangun kepercayaan ibarat menanam pohon. Mustahil sekali tanam, pohon langsung tumbuh besar dan langsung berbuah.
Membangun kepercayaan membutuhkan kesabaran, ketekunan, kerja keras, kesetiaan dan menjaga serta merawatnya agar bisa tumbuh besar dan berbuah banyak. Begitu juga dengan menjaga dan merawat kepercayaan yang telah tumbuh. Jangan sekali-kali abai dengan kepercayaan. Sekali klien tak percaya, habislah bisnis dan karir Anda.
Agar kepercayaan tetap terus ada, berikut adalah cara yang bisa Anda gunakan untuk membangun dan menjaga kepercayaan dengan relasi Anda:
1. Jujur dan bertanggung jawab
Cara pertama ini yang bisa Anda pilih untuk menumbuhkan kepercayaan orang lain. Kejujuran dan rasa tanggung jawab adalah fundamen saat Anda membangun bisnis atau saat bekerja. Sikap jujur harus Anda perlihatkan ketika Anda berbuat salah atau ketika mengacaukan rencana bisnis. Jangan pengecut dengan mengkambing hitamkan pihak lain untuk menutupi kesalahan Anda. Sikap mengelak dan melarikan diri tersebut harus dienyahkan.
Langkah terbaik adalah bertanggung jawab. Caranya dengan mengakui kesalahan. Segera perbaiki kesalahan tersebut. Pikirkan hal positif, maka akan melahirkan hal positif juga. Persepsi Anda, akan sangat menentukan keberhasilan kerja Anda. Jujurlah dengan produk yang Anda tawarkan. Jangan sekali-kali melakukan pujian palsu pada orang lain. Karena orang lain memiliki semacam sensor yang bisa mendeteksi kepalsuan Anda. Jadi, tetap konsisten dengan kejujuran dan tanggung jawab Anda.
2. Terbuka
Tetaplah bersikap terbuka. Karena keterbukaan akan menjauhkan kehendak terselubung. Kepentingan terselubung ini menjadi bibit ketidakterbukaan. Kepentingan terselubung itu mungkin dalam waktu dekat akan memberi keuntungan cepat dan berlipat. Tapi, percayalah banyak orang yang memiliki instusi baik yang suatu saat bakal membuka selubung itu. Meski ada orang lain memiliki misi terselubung, Anda jangan ikut terpancing.
3. Konsisten
Ini yang kerap dilupakan. Setelah susah payah membangun bisnis dan karir kerja, fluktuasi kerja justru menurun. Sikap puas dengan capaian bisnis adalah bentuk inkonsistensi. Jangan lupa setelah kepercayaan pada Anda mulai terbangun, jangan lupakan kebiasaan baik. Artinya, konsistensi adalah sikap terbaik untuk menjaga kepercayaan orang lain. Agar sikap konsisten tetap terjaga, anggaplah kepercayaan bukan sebagai kata benda. Tapi sebagai kata kerja.
4. Bertatap muka
Kamajuan teknologi informasi bisa membuat jarak tak lagi jadi masalah. Untuk menyapa teman, klien atau relasi bisnis Anda bisa dengan telpon, email, atau chatting. Tapi, hal itu sangat jauh berbeda saat Anda bertemu langsung.  Kontak mata dan berjabat tangan memiliki nilai tersendiri saat berkomunikasi dengan klien. Karena itu, luangkan waktu Anda dengan bertemu. Saat bertemu hadirlah dengan seluruh jiwa raga Anda. Dengan begitu, pertemuan akan terasa berkualitas dan pada akhirnya akan terbangun kepercayaan.
5. Hargai klien (orang lain)
Jangan sekali-kali meremehkan kemampuan orang lain. Di manapun Anda berada, apakah di tempat kerja, sekolah atau di manapun, penghargaan kepada orang lain tetap jadi prioritas. Saat sedang rapat atau diskusi, sebisa mungkin untuk membuka mata, buka telinga dan pikiran. Dengan begitu Anda akan mendapatkan ide dan gagasan orisinil saat rapat dan diskusi. Cara tersebut menunjukkan kematangan berfikir dan kecerdasan emosional Anda. Hal itu adalah modal membangun kepecayaan orang lain kepada Anda.
6. Adaptif dengan situasi dan kondisi
Ingatlah, usaha dalam bentuk apapun, masalah akan selalu datang menghmpiri. Karena itu, sikap adaptif dan respon positif terhadap apapun situasi dan kondisinya hendaknya jadi pegangan Anda. Sikap adaftif tersebut tidak datang begitu saja. Tapi, disiapkan sejak jauh-jauh hari. Masalah datang dengan karakteristik dan tingkat kompleksitas yang berbeda. Sebagai langkah antisipasi dan merespon beragam masalah yang datang, tak ada hal lain kecuali meningkatkan kemampuan diri sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawab Anda saat ini. Jika ini telah Anda perbuat, maka kepercayaan akan datang menghampiri Anda. Dengan berbagai cara tersebut, membangun dan menjaga kepercayaan (trust) dengan relasi Anda bukan hal mustahil Anda raih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar